Definisi Busung Lapar dan Jenisnya (Marasmus-Kwashiorkor)

busung lapar
Gizi buruk merupakan masalah kesehatan yang perlu diperhatikan secara serius penangannya oleh pemerintah. Sedangkan definisi gizi buruk secara umum adalah istilah dari suatu keadaan kekurangan asupan gizi atau malnutrisi pada tubuh manusia. Terutama kurangnya saupan energi dan protein, sering disebut juga MEP (Malnutrisi Energi-Protein). Berdasarkan derajat kekurangan gizi yang terjadi, maka gizi buruk dapat dibedakan menjadi beberapa manifestasi atau tingkatan:

1. Kurang gizi ringan atau disebut juga Marasmus
Anak anak penderita marasmus secara fisik dapat dikenali dengan mudah, diantaranya adalah wajah terlihat lebih tua dari umurnya dan tubuhnya kurus karena kehilangan sebagian jaringan lemak dan otot-ototnya. Berat badannya kurang dari 60% dari berat badan anak normal yang seusianya, kulit terlihat kering dan mengendur, tulang tulang terlihat jelas menonjol dan sering menderita diare atau sembelit (konstipasi).  Pada kondisi ini anak anak akan mudah menangis atau cengeng karena selalu merasa lapar. Penderita marasmus berat akan mengakibatkan terjadinya perubahan mental dan bahkan bisa hilang kesadaran.
2. Busung Lapar (HO) atau dikenal dengan istilah Kwashiorkor
Kwashiorkor atau busung lapar disebut juga Hoengoer oedem (HO) yaitu gizi buruk yang diakibatkan kekurangan asupan nutrizi dan zat makanan lainnya. Anak anak penderita HO pada umumnya dapat dikenali secara khas yaitu kulit pucat dan kesan membengkak, perut buncit, barat badan jauh dibawah ukuran normal. Ciri ciri lain diantaranya adalah perubahan mental yang mencolok, seperti banyak menangis, perilaku yang pasif, fisik terlihat lemah dan selalu ingin berbaring. Sering juga disertai anemia, diare, kelainan pada kulit, kulit berbintik kemerah merahan, bersisik bahkan mengelupas dengan batas yang menhitam.
3. Marasmik-kwashiorkor.
Adalah gizi buruk komplikasi antara marasmus dan kwashiorkor serta gejala yang menyertai. Diantara gejala yang terjadi pada penderita marsmus kwashiorkor adalah:
  • Berat badan hanya 60% bahkan dibawahnya dari berat badan normal,
  • Terjadi bengkak bengkak di beberapa bagian tubuh,  
  • Tubuh mengandung lebih banyak cairan akibat berkurangnya lemak dan masa otot,
  • Terjadi gangguan metabolik yaitu gangguan ginjal dan pankreas,
  • Gangguan pada mineral lain dalam tubuh,
  • Kenaikan berat badan berkurang, stagnasi/terhenti atau bahkan menurun hal ini sering terjadi pada bayi dan balita,
  • Ukuran lingkar lengan atas menurun,
  • Maturasi tulang terlambat,
  • Rasio antara berat badan dan tinggi cenderung menurun,
  • Tebal lipat kulit semakin menurun.

Perawatan penderita gizi buruk stadium lanjut memerlukan penanganan serius dan intensif oleh petugas / tenaga kesehatan atau dokter anak dan ahli gizi klinik. Dalam keadaan ini penderita harus dirawat di rumah sakit atau pelayanan kesehatan agar mendapat perhatian medis secara intensnif. Dengan penanaganan yang tepat maka perbaikan gizi dan pengobatan penyakit dan infeksi yang menyertai akan segera teratasi hingga sembuh.

Pencegahan gizi buruk bersifat komplek karena melibatkan individu anak dengan variasi kekebalan tubuh dan faktor lain yang berbeda. Faktor lain yang mempengaruhi gizi buruk diantaranya adalah lingkungan, perilaku, budaya yang berlaku di masyarakat dan keluarga, tingkat pengetahuan orang tua, keadaan ekonomi keluarga sehingga tidak mampu memberi asupan gizi yang cukup bagi keluarganya. Perhatian pemerintah sangat berpengaruh untuk mengatasi masalah gizi buruk, dengan program pemberian gizi yang merata bagi seluruh penduduk yang kurang mampu sehingga setiap penduduk yang kurang mampu mendapatkan asupan gizi yang cukup. Upaya lain yang dapat dilakukan pemerintah adalah dengan melaksanakan program pemerataan ekonomi, dengan keadaan ekonomi yang mapan penduduk sejahtera sehingga masalah gizi buruk dapat teratasi.
0 Komentar untuk "Definisi Busung Lapar dan Jenisnya (Marasmus-Kwashiorkor)"

Back To Top