Tata cara koding dengan menggunakan ICD-10 dan Pedomannya

icd 10
ICD 10 adalah kitab Klasifikasi Statistik Internasional Penyakit dan Masalah Kesehatan Terkait, didalamnya terdapat kode-kode penyakit sesuai kriteria diagnosis yang ditetapkan WHO. Koding adalah bagian terpenting dalam penatalaksanaan atau Pengelolaan Data Rekam Medis di Rumah Sakit maupun pelayanan kesehatan lainnya. Untuk melaksanakan kegiatan koding bagi petugas Rekam Medis perlu diperhatikan hal hal berikut:
  1. Identifikasi tipe pernyataan yang akan dikode dan lihat di buku ICD volume 3 (Alphabetical Index). Jika pernyataannya adalah penyakit atau cedera atau lainnya diklasifikasikan dalam bab 1-19 dan 21 (Section I Volume 3). Jika pernyataannya adalah penyebab luar atau cedera diklasifikasikan pada bab 20 (Section II Volume 3)
  2. Tentukan Lead Term. Untuk penyakit dan cedera biasanya adalah kata benda untuk kondisi patologis. Namum, beberapa kondisi dijelaskan dalam kata sifat atau xxx dimasukkan dalam index sebagai Lead Term.
  3. Baca dan ikuti semua catatan atau petunjuk dibawah kata kunci.
  4. Baca setiap catatan dalam tanda kurung setelah kata kunci (penjelasan ini tidak mempengaruhi kode) dan penjelasan indentasi dibawah lead term (penjelasan ini mempengaruhi kode) sampai semua kata dalam diagnosis tercantum.
  5. Ikuti setiap petunjuk rujukan silang (“see” dan “see also”) yang ditemukan dalam index
  6. Cek ketepatan kode yang telah dipilih pada volume 1. Untuk Kategori 3 karakter dengan.- (point dash) berarti ada karakter ke 4 yang harus ditentukan pada Volume 1 karena tidak terdapat dalam Index
  7. Baca setiap inclusion atau exclusion dibawah kode yang dipilih atau dibawah bab atau dibawah blok atau dibawah judul kategori.
  8. Langkah terakhir adalah menentukan Kode penyakit tersebut.
Kriteria diagnosis utama menurut WHO Morbidity Reference Group adalah diagnosis akhir/final yang dipilih dokter pada hari terakhir perawatan dengan kriteria paling banyak menggunakan sumber daya atau hari rawatan paling lama. Diagnosis Sekunder adalah diagnosis yang menyertai diagnosis utama pada saat pasien masuk atau yang terjadi selama episode pelayanan. Diagnosis sekunder merupakan ko-morbiditas ataupun komplikasi.
Komorbiditas adalah penyakit yang menyertai diagnosis utama atau kondisi pasien saat masuk dan membutuhkan pelayanan/asuhan khusus setelah masuk dan selama rawat.

Komplikasi adalah penyakit yang timbul dalam masa pengobatan dan memerlukan pelayanan tambahan sewaktu episode pelayanan, baik yang disebabkan oleh kondisi yang ada atau muncul akibat dari pelayanan yang diberikan kepada pasien.
0 Komentar untuk "Tata cara koding dengan menggunakan ICD-10 dan Pedomannya"

Back To Top